AKU "Kaca Suram"

Berceritalah jika kamu tidak keberatan. sebutkan saja anganmu itu, dan mulailah kembali bersamaku. nanti akan kubawakan setangkai mawar putih. atau bahkan akan kusiulkan nyanyian burung camar untuk memanggil rindu kembali mesra menemani kita. berdua saling mencumbu basah di sekeliling alam semesta.

Seolah kamu yang kini tak ada, dan aku yang tak pernah sadar akan keberadaanmu. sungguh hanya gerimis dan sunyi yang sumbang menemani setiap langkah hidupku... kini hanya warna angin yang indah, yang mengingatkan padamu yang lebih dulu pernah singgah. karena kau hanya dapat aku rasakan tanpa pernah aku sentuh. Jika kamu mau, aku ingin seseorang yang sama sepertimu, aku tau itu salah, karena tidak ada orang yang ingin disamakan. tapi, maukah kamu??

Tersenyumlah, mungkin dengan itu aku akan dua kali lebih hidup. meski aku tahu batin ini masih saja terisak. setidaknya dengan melihatnya saja sudah merasa baik. karena kamu adalah mataku yang tak akan pernah aku lihat secara langsung. setidaknya kita bisa bermain untuk waktu yang entah..

Kini aku hanya layaknya kaca yang suram, yang menghiasi seisi dinding rumah yang terlanjur sunyi. tanpamu suara merdu rindu yang entah kemana.

Bahkan setibanya hujan tiada, kaca itu tak mau mengunyah padam, sorot sinar lampu hanya terlihat malu meraba di balik celah kaca.. aku mengelusnya begitu dingin, lembut terbelai sampai kurasakan jemari lembutmu menusuk tangan.

Ku toleh seisi ruangan namun kehampaan semakin menjadi jadi.. gumpal nyali ku bejalan pelan lalu merengek pilu menahan rindu.. kembalikan.! Aku meminta rindu untuk berpulang, malam sudah menunjukan ronanya, sampai-sampai sinar lampu tak mampu meneranginya lagi,.. aku memanggilmu, namun kau tak pernah menjawab.. mungkin saja kau membisu menirukan sunyi malam, agar tak ada bising setelah hujan..

Tapi, izinkan aku mengecup langit bibirmu, untuk terakhir kalinya agar kau pulas tidur disana, walau dinding kaca ini menggariskan jarak dan wajahmu semakin suram tertutup olehnya, akan tetapi, tetap kurasakan bisikan lembut nafasmu.. dan mawar putih ini akan tetap ku bawakan untukmu, meski kau hanya terlintas pada kaca yang suram...


0 comments:

Posting Komentar

 

Pengikut