Adakah Rasa itu

Malam yang semakin larut, Namun jiwaku tak jua hanyut. dalam pelukan mimpi aku masih sendiri menatap tanpa makna dinginya belaian angin malam, membuatku semakin tak beranjak dari kebisuan. sesekali masih terdengarkan nyanyian binatang malam meski bulan tak lagi terang, redup di pandang karena gelap awan hanya denting waktu yang berlagu mengiringi irama jantungku, menemani resahku yang enggan berlalu membawa gelisahku yang tak menentu, seakan mengisi seluruh ruang jiwa ini buatku hendak meronta melepaskan kegalauan rasa namun, aku tak mampu semakin ku paksa..

Resah gelisah semakin membakar jiwa menarik kenyamanan diri mencuri ketentraman hati seolah aku terhapus dari daftar mimpi, aku masih saja terdiam sepi di sini...
Di ujung malam tanpa mimpi.
Maafkan aku...yang akhirnya mengingkari janjiku untuk tidak menyakiti kamu.
Maafkan aku...yang harus mengikuti keegoanku dan melupakan ketulusanmu walau aku pun tak ingin semua itu. namun, kini jiwamu bergelora lara karena tingkah yang mengukir perih hatimu terhiris siksa, terbakar air mata yang menggenang semakin nyata bara yang ku cipta saat jauh darimu.. sepi terasa hariku. setiaku ternoda oleh rasa yang tak semestinya tercipta. aku tak berdaya..

Keduanya ku cinta pilihan yang begitu berat untukku. namun, kau malah menjauh, memilih melepasku sebelum kau tau Kau yang ku mau.... kekasihku.. andai kau tau dalam sesalku ingin ku ulang waktu tuk tidak menyakitimu sungguh kini aku pun merana jauh darimu terasa hilang separuh nyawa namun apalah dayaku aku pun tak kuasa mengulang semua.

Kusadari raga dan hidup tak pantas milikimu setegar apapun diriku ini buat aku merapuh jua. Kini kembali ku berkawan sepi dengan senyummu yang tak termiliki.
Semoga di musim nanti kan kau sadari cinta tulus nan mengerti ada pada diriku yang kau hempaskan..


1 comments:

  1. Semoga di musim nanti kan kau sadari cinta tulus nan mengerti ada pada diriku yang kau hempaskan..

    BalasHapus

 

Pengikut