Bayangan Senja

Sebuah keindahan......
terlenyap dalam sunyi dan senyap. terdengar gemuruh gerak angin yang berkelebat. menerpa dedaunan, jatuh dan berserakan. bayangan mendung tak terlihat, tapi setidaknya ada rintik yang terus hinggap.
seandainya jari jemarimu masih memegang erat, berdua menepikan lelah. saling berpandang, dan berbicara tentang sebuah keindahan, saat itu aku akan memetikkan sebuah sajak untuk kau simpan. menuliskan beberapa bait puisi yang megah diatas awan.....

Diantara jarak, ku memandang awan senja sendiri,  kunikmati setiap sunyi. hingga dingin menyapaku disini. pandangan ku jauh menelusuri panorama biru guratan semesta, terlirik matahari yang jauh disana mulai turun dibalik bianglala pepohonan, memancarkan awan kekuningan bahkan cukup menyilaukan..

Aku selalu tertegun ketika mentari mulai pergi, seperti halnya kilauan sinar yang tak mampu terus menerangi... mamang itulah kehendak Tuhan, Tuhan telah berbuat adil untuk semesta ini. tak banyak harap untuk kita lakukan bahkan untuk membayangkan betapa megah sebuah ciptaan..

Diatas horizon cakrawala langit senja, terjuntai bayangan jiwa yang jauh memantul tepat searah pukul tiga, bergerak, berlari terus dan hilang.. Aku mulai mencoba mengekalkan bayangan itu, ku berlari mengejarnya hingga batas senja, namun bayanganmu tak mampu kuraih tepat senja tiada. kini aku hanya ingin membayangkan rasa, mengekalkan semua dan membiarkannya mengombak kembali kehamparan jiwa...

Jika diantara senja ada sebuah rindu yang yang menjuntai, kuharapkan itu tak seperti bulir air yang tak mampu jatuh dari atas dedaunan, walau angin menerjang. dan jika diantara senja ada sebuah kisah yang mengikis kuharapkan itu yang akan menguatkanmu hingga aku akan kembali menemukan bayanganmu tepat diantara batas senja sore itu.


0 comments:

Posting Komentar

 

Pengikut