Secangkir Kerinduan



Tak adil rasanya, jika aku harus menghindari perih, yang jelas-jelas sudah menunggu didepan pintu.

Tak terasa rasa duka yang terus menyelimutiku, membayangkan saat terakhirmu....

Maafkan aku....
 Karena di saat-saat terakhir aku tidak berada di sisimu... aku telah membiarkanmu selalu sendiri..

Tadinya aku memutuskan untuk pergi ke duniamu, dengan berbekal cinta yang akan membawa kita bersama lagi, Namun seseorang telah datang, merobek semua peta yang kusiapkan untuk menuju tempatmu.

Kau memang telah pergi, tapi tak seberapa jauh, sejauhnya kita hanya terpaut oleh ruang dan dimensi, yang sebenarnya tak lebih jauh dari pelupuk mataku. Konon, keindahan itu hanya bisa terlihat saat kau terpejam.
Jadi, kapanpun aku membutuhkanmu, aku hanya perlu memejamkan mata sejenak, menghirup nafas panjang, dan seketika itu pula, kau hadir dengan sejuta senyum yang begitu menenangkan....

Wahai seluruh perih, datanglah kalian malam ini, masuklah kedalam sini, koyak habis seluruh jiwa yang tersisa, karena bukan kepadamu aku menyerah...
Dan saat kalian telah selesai, saat itulah aku akan bangun, untuk segera mengecup mimpi-mimpi..

Dan.... aku pikir ini lah saatnya…
Kurelakan kau kembali pada-Nya, Karena aku yakin, Cinta-Nya padamu tidak kalah denganku…


*Salam Hangat Mentariku*



0 comments:

Posting Komentar

 

Pengikut