Aku Mengingatmu

“Sejak kapan langit senja itu selalu jingga, jawabannya sejak kamu ikut serta hadir pada kehidupanku....”

Sore ini aku menatap langit biru itu dari kejauhan gedung bertingkat 6, dengan mengingat percakappan kita dahulu. sore ini mungkin senja tak bisa sama seperti biasanya, yang selalu hadir dengan kemilau jingga menguning di penghujung sinar mentari yang mulai melukai jarak, tak ada lagi rona damai, bahkan mendung itu mengganggu suasana menjelang petang....

aku berdiam disini, menanggapi gelap mendung yang mulai berdamai bersama bumi, bersiap menumpahkan seluruh bulir air yang telah ia persiapkan, namun aku tak mau itu terjadi.. aku melanjutkan lamunanku mengingat setiap celah masa lalu, mengoreknya dan sesekali ingin cepat melupakannya...

tak pelak rasanya jika aku harus melupakanmu secepat itu, kau adalah merpati yang belum pernah aku sentuh, bahkan untuk mengenalimu sebegitu jauh... selama ini aku memang mengacuhkanmu sejak perkenalan kita dulu. Kau, memang menyimpan banyak harap akan aku, namun aku tak bisa membayangkan jika kau tak akan bisa menemui keadaanku kembali..

keputusanku memang membuatmu harus berdiri di persimpangan jalan, apakah kau akan tetap bersabar menunggu, atau membuka keadaan untuk yang lain. Sebuah keputusan yang tak mudah untuk tetap kau lakukan, aku tak pernah tahu apakah kau memikirkan itu, mungkin saja tidak..

aku ingin menggenapi malam ini dengan menanyakan kabarmu, sudah lama kita tak menyapa... aku tak mengingat lagi kapan kita terakhir menutup telpon... kapan terakhir kali kita beragumen santai, bahkan hal-hal yang menyebalkan sekalipun.. karenanya aku ingin gelap kali ini mau berdamai sejenak walau akan tetap menumpahkan segelintir bulir hujan. Dan kau tetaplah disitu, aku ingin mengingatmu, juga mendengar bising suaramu.....


0 comments:

Posting Komentar

 

Pengikut