Kau Cahaya Pagi

Kau cahaya pagi, yang mengingatkanku pada lembaran cerita ibu peri, sejuk anggun menyapa embun dan meluapkannya pada cahaya metari,. Ditanganmu kau menggenggam angan, saat mentari malu-malu memunculkan gemilang tanda kehidupan. Berisik gaduh beragam orang menghiasi setiap sudut kamar kecilmu, berteriak, tertawa dan membicarakan entah,.. bulir-bulir embun merangkak meninggalkan ranting, sekelebat pohon mulai menggugurkan dedaunan, dan kau sudah tumbuh berdiri menyapa mentari itu disudut kamar kecilmu dengan gaun tidur bermotif kembang.

Hidup seperti halnya ilalang, terterjang kejamnya angin bergoyang kesana kemari.. tapi tetap akan tumbuh menjutai hingga iya mengering... seperti hari-hari yang tak pernah kau pikirkan, bayangan demi bayangan kaki dan jemari tanganmu melambai kearah mentari,. Lalu mentari itu tersenyum, meluapkan kuning jingganya alam.. ketahuilah, aku ingin sekali melihat hal itu.

Membayangkan indahnya pagi saja, aku merinding untuk mengutarakan kata, bahkan Tuhan begitu Agung untuk sekedar membetang mentari menyusuri hari.. keindahan itu ingin sekali aku rasakan, ingin aku melihatmu terang-terangan membelai mentari dengan jari-jemarimu yang tersorot meninggalkan jejak bayangan yang jauh menerpa panjangnya. Dan juga memimpikanmu dalam pelukan hangat cahaya..

Dan nanti pada saatnya kita akan berdua bersama, saling mencumbu menikmati udara pagi dengan penasaran melihar bayang-bayang tanganmu membelai mentari dan Disana biar biru membentang jauh melambat, berjalan perlahan melenggak mengutarakan nasib setelahnya. Lalu aku akan berbisik mengutarakan kata untuk kau jamah lembut bahwa aku sungguh beruntung menemukan cahaya dan itu di sudut decak mentari pagi....


0 comments:

Posting Komentar

 

Pengikut