Seusai Rencanamu

Seusai rencanamu, yang kemudian hari bersambut hangat dengan kenyataan apa yang kau inginkan selama ini. Kenyataan yang membuatmu tak harus melihat hari, tanggal maupun berbulan bulan lagi untuk menanti sebuah jawaban itu.

Pagi ini udara terlalu sejuk untuk kudapati, semua mahkluk hidup sudah mendahului tebangun sejak adzan subuh berkumandang, siul-siul burung gereja ditepi barat, suara ayam bersauhut-sahutan di setiap sudut rumah. Dan juga suara merdumu yang ikut terngiang dalam angan-anganku.

Kata orang hidup itu sederhana, syukurillah seketika nikmat tuhan itu hadir didepan seluruh indera tubuhmu, kecuplah, dengarlah, lihatlah, lalu mulai merabalah setiap alunan alam yang akan bersahabat denganmu. dan ketika itu akan kau dapati sebuah keajaiban nikmat yang tak terlupa

Sekarang aku bisa menghirup udara ini dengan santai, tak seperti hari-hari kemarin, yang terasa menyesakkan dada. Menurutku itu bukan karena udaranya yang terlalu berpolusi, bukan juga karena semesta tak mau berdamai sejenak dengan setiap pagiku itu. Tapi, karena keangkuhanku untuk tidak bisa mensyukuri setiap partikel yang kurasa itu akan mampu kunikmati.

Kau benar, kata-katamu semalam membuatku membayangkan dan memegang peranan dalam kehidupanku yang aku lihat hanya menuruti alur air yang terus mengalir. Aku hanya menginginkan hal-hal yang seakan membuatku berpikir satu pola, yang juga membuatku bertingkah hanya untuk dipandang satu orang semata.

Maafkan aku selama ini, aku telah banyak merepotkanmu, merengek setiap hari hanya untuk mendapatkan perhatian juga kepastian darimu. Tapi, sungguh karena kau, aku membutuhkan itu. Kau tahu, sudah berapa lama aku menyimpan dalam-dalam hati ini? Aku hanya ingin kau yang akan mampu menjawabnya. dan tetaplah waktu itu pergi dengan perlahan seusai rencanamu..


0 comments:

Posting Komentar

 

Pengikut