Cinta dan Kenangan yang Tak Tuntas Tuntas

Bila ada satu kata yang ingin aku rujuk.. aku berharap itu bukan kamu.

Beginilah cinta dan kenangan, entah harus bagaimana lagi cinta akan kembali untuk kudapatkan, jiwa – jiwa yang merapat kini melupakan.. mungkin sesekali aku harus menepi, entah untuk menenangkan diri, atau mencari kebebasan lain yang membuat dunia berdamai sejenak melingkari langkah kecil ini. Namun, tak ada pengaruh banyak tentang kesendirian itu, aku mengamati banyak bayang kosong disampingku, aku berfikir ada yang berbeda, ternyata kamu sudah tak lagi menghampiriku kembali. Hanya ada rasa yang sesekali menghampiriku yaitu rasa yang terabaikan.

Perlahan aku mulai menjauh dari duniamu, tapi, harus kemana aku yang entah tak tau lagi jalan mana yang akan aku tuju, bahkan semua jalan itu selalu mengingatkanku kepada kamu yang dulu pernah berada disampingku. disepanjang jalan, nyanyian lagu hujan tak pernah berhenti aku ulang, hingga berkali-kali sampai akhirnya aku bosan.

Aku menyadari, bahwa aku sendiri, menerka-nerka jarak pandang sampai hujan mengguyur sore ini. Berbekal ingatan masa lalu aku menenggelamkan anganku, bertanya-tanya tentang sesuatu, kenapa kamu memulai rasa itu dengan cepatnya,? namun setelahnya kamu menghempaskan rasa itu yang diperparah dengan pilu sampai aku menemui kekosongan paling dalam.

Aku tak memahami apakah kau sudah berfikir dua kali, namun itu sudah menjadi keputusanmu. aku akan memaksakan untuk mengerti akan keputusanmu, walau merelakan adalah kebohongan yang tak ingin aku tipu.

Dan sekarang aku menyambut hujan dengan lagu ingatan. Mungkin aku bukan tempat teduh yang paling meghangatkan, namun aku selalu berusaha untuk mengubahnya menjadi lebih baik, bukan untukmu tapi untuk orang yang mau selamanya menginap tetap dalam jiwa ini, sampai pada akhirnya aku mengutukmu tuk tak kembali lagi.


0 comments:

Posting Komentar

 

Pengikut