Misteri (New Dream)

Hampir sudah bulan berlalu, detik demi detik telah terlewatkan, haripun kini tinggal kenangan.. tak ada bekas yang tersisa hingga awan tahun yang akan tiba,, jawaban yang tak kunjung datang pun semakin menyesakkan dada, rasa yang menyelimuti jiwa semakin menggenapkan keangkuhan yang semakin membeda..

Aku menulis sebuah kisah tentang sebuah dilema, yang lahir dari cerita cinta yang konon mempunyai nasib yang sama, seperti kisah yang dulu pernah ada.. dalam kisah itu, seorang wanita sedang menyapa kilauan mentari pagi, tepat saat sedang menuju orbit tinggi. Ia menunggu sinar itu menyapa kelopak matanya. membeningkan setiap kilatan hidupnya, dan menyinari keindahan cinta yang ia tumbuhkan pada setiap musim dingin tiba. ada harapan yang ingin ia sampaikan, semua tentang keangkuhan kerinduan yang tetap jauh dari ingatan. dan ia inginkan sebuah jawaban yang dapat ia genggam hingga keangkuhan itu tak menjelma hingga mematikan,..

Hingga tiba di awal tahun yang telah beranjak, kini ia kembali membuat harapan, sekita ia pejamkan matanya, Sekarang yang ia rasakan bukanlah tentang rindu, namun rasa yang kini tak bisa kembali hadir untuk meyapa... kalau saja rasa itu memiliki nyali untuk berkata, mungkin saja ia tak lagi butuh musim hujan untuk merintikkan bintik air pada setiap helai batangnya.. karena ia tahu, kau tak mampu untuk bicara, kau hanya bisa menyusuri setiap jalan tanpa kata, dan hanya berharap akan datang sebuah jawaban yang bisa menyuburkan cinta itu kembali...

Tapi, tak banyak yang meyadari bahwa ia adalah seseorang yang tangguh, yang bisa menepikan setiap arah dengan perhatiannya. bahkan semesta mengakui bahwa ia adalah seorang yang memiliki sejuta kisah cinta yang akan selalu menggurui benih tawa.. namun, asa itu kini sudah punah.

Barangkali, mimpinya telah usang. namun, ada sebuah kehidupan yang layak baginya untuk kau teruskan. dan tak melulu untuk kau mengaguminya lagi. karenanya sudah seharusnya kau untuk meninggalkan.

Di tahun barumu, berharaplah!!! kau tak akan merangkai mimpi itu kembali. karenanya seperti sebuah ilusi yang akan membuat mata dan hatimu mengulang jejak langkah yang pelan-pelan sudah usang tertekam jaman. dan mungkin terimakasih telah mengajarkan, bahwa suka tak melulu jatuh lewat mata. bahwa kagum tak semata hadir karena kelebihan. bahwa sayang juga cinta bukan sekedar tumbuh karena banyaknya persamaan dan adanya jaminan kelak dapat bersama.


0 comments:

Posting Komentar

 

Pengikut